Jakarta, 25 Agustus 2016, Para pemenang Sustainable Business Awards (SBA) Indonesia tahun ini diumumkan hari ini di hadapan Bapak Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, Bambang Brodjonegoro (Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), Bapak Rosan P. Roeslani (Ketua Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kadin) serta lebih dari 150 peserta dari perusahaan Indonesia daninternasional, pejabat pemerintah, serta media di Shangri-La, Jakarta.
“Indonesia adalah keempat negara terpadat di dunia dan memiliki kebanggaan akan keanekaragaman hayati yang unik yang mengintegrasikan sebagian besar dari sistem iklim global dan air yang memberikan kehidupan penting untuk planet ini.” Jelas Shinta Kamdani, Presiden IBCSD dan Wakil Ketua dari KADIN Indonesia dalam memperkenalkan Awards tersebut. “Pelaku usaha berbagi tanggung jawab bersama pemerintah untuk berinovasi menuju pembangunan ekonomi yang mengutamakan ekoefisiensi.”
Penghargaan ini diberikan untuk menghargai upaya para pemimpin bisnis di Indonesia menuju Climate Agreement- Paris yang membatasi pemanasan global. Penghargaan unuk Bisnis Berkelanjutan (SBA), dijalankan dalam kemitraan dengan PricewaterhouseCoopers (PwC), untuk mengetahui bisnis yang benar-benar menunjukkan kepemimpinan dan terbukti berkomitmen dalam praktek-praktek keberlanjutan, melalui penilaian yang ketat pada praktek bisnis dan dengan instrumen yang memberikan penilaian baik pada proses maupun kinerja perusahaan di 11 kategori berikut; Strategi dan visi; tenaga Kerja; Masyarakat; Manajemen energi; manajemen air; limbah & produktivitas Material; perubahan iklim; rantai pasok; penggunaan lahan, keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup; tanggung jawab bisnis dan etika.
“28 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Kelompok masyarakat inilah yang mengalami pukulan terparah saat terjadinya gangguan lingkungan dan sosial. Hari ini, dunia perlu membuat ekonomi kreatif yang inklusif, melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Kita semua perlu menjadi ecocitizens” ujar Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
Juara umum: Unilever Indonesia
Unilever Indonesia menerima peringkat yang tinggi dari dewan penilai hampir di setiap kategori dan diakui sebagai pemenang utama dari penghargaan bisnis yang berkelanjutan tahun ini. Dari penyediaan bahan baku, proses produksi, penjualan, Unilever telah secara konsisten meningkatkan upayanya dari tahun ke tahun untuk menyesuaikan rantai pasokannya terhadap produksi yang berkelanjutan yang terus meningkat. Mereka juga diakui untuk track recordnya yang terbukti untuk konsep ‘purpose-driven’– nya yang tidak hanya harus memiliki tujuan yang jelas yang memberikan kontribusi untuk kepedulian sosial atau lingkungan, tetapi juga produk itu sendiri juga harus berkontribusi untuk target inisiatif berkelanjutan Unilever. Perusahaan ini telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 21,8% per produksi ton sejak 2008. Sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk komoditas, Unilever mengembangkan Kebijakan Sustainable Palm Oil Sourcing. Strategi bisnis mereka berusaha untuk memisahkan dampak lingkungan dari pertumbuhan bisnisnya dan menghasilkan dampak sosial yang positif; seperti kesehatan dan kesejahteraan konsumen. Unilever mematuhi kode yang ketat dalam keterlibatannya dengan bisnis, pemerintah, konsumen dan pemangku kepentingan yang telah mengangkat standar industri di Asia.
“Pengakuan yang diberikan kepada bisnis untuk usaha berkelanjutan tidak hanya mendorong orang lain untuk mengikuti, tetapi juga menyediakan pembelajaran dari praktik-praktik bisnis terbaik. Proses yang ketat dan menonjol dari dewan panel memberikan penghargaan tersebut terpercaya dan tak tertandingi di Asia. “Jelas Tony Gourlay, CEO Global Initiatives, penyelenggara penghargaan untuk tahun kelima.
Setiap pesaing menyelesaikan wawancara yang komprehensif, mengisi kuesioner dan dinilai berdasar visi keberlanjutan perusahaan mereka, strategi, dan pengelolaan lingkungan sosial. Pemenang dipilih oleh dewan panel yaitu para ahli lintas-industri termasuk IBCSD, Editor-in-Chief, PWC.